Kolaborasi, Menyelamatkan Rojo koyo kita dari PMK
Oleh : Andik Susanto, SPt ( Penyuluh Pertanian DKPP Klaten )
Salah satu permasalahan mendasar umat Manusia jangka penjang menurut Yoval Noah Hariri dalam buku Homo Deus adalah pangan.ketersdian pangan kepada rakyatnya menjadi tolok ukur eksistensi suatau bangsa, jadi wajarlah setiap bangsa berlomba-lomba dalam menyediakan pangan bagi rakyatnya. Pangan secara garis besar terbagi atas pangan nabati dan pangan hewani. Sumber-sumber pangan tersebut memiliki keunggulan masing –masing. Pangan hewani dominan kandungan protein dan lemaknya yang sangat dibutuhkan oleh tubuh kita. Salah satu sumber pangan hewani adalah dagimg sapi. Daging sapi berkontribusi besar dalam pemenuhan protein bagi tubuh kita , mengkonsumsi 300 gram daging sapi berarti memenuhi 156 % kebutuhan protein kita.
Dikutip dari laman telegraph ( 2020 ) 10 negara dengan konsumsi daging tertinggi adalah amerika serikat sekitar 120 Kg/kapita/ tahun, kuwait 119,2 kg, Australia 111,5 kg, Bahama 109,5 kg, Luksemburg 107,9 kg, selandia baru 106,4 kg, austria 102 kg, Polinesia 101,9 kg dan Bermuda 101,7 kg. Menurut Survei ekonomi nasional Oleh Badan Pusat Statistik konsumsi (2019 ) Konsumsi daging sapi dan kerbau masyarakat Indonesia sekitar 782,$0 ribu ton atau sekitar 2,93 kg/ kapita/tahun. Daging sapi menjadi salah satu konsumsi favorit masyarakat Indonesia. Saat ini ada permasalahan yang serius dalam penyedian daging sapi yaitu merebaknya penyakit Mulut dan kuku di berbagai daerah utamanya Jawa Timur dan dan Aceh, bahkan berdasarkan Keputusan Menteri Pertanian No. 403/KPTS/PK.300 /M/05/ 2022, 4 kabupaten yaitu Mojokerto ,Gresik,Sidoarjo dan Lamongan dinyatakan sebagai wabah PMK.sedangkan menurut Keputusan Menteri Pertanian No 404/KPTS/PK.300/M/05/2022 kabupaten aceh tumiang dinyatakan sebagai daerah wabah PMK. Dikab Klaten menurut Dinas Ketahanan Pangan dan pertanian per tanggal 14 juni 2022 dilaporkan 6 ekor sapi terjangkit PMK dan 739 suspect PMK,dengan angka kesembuhan 133 ekor. Gerak cepat penangan PMK oleh Pemkab klaten sangat bermanfaat dalm menekan persebaran PMK di kabupaten klaten
PMK merupakan penyakit viral ( disebabkan virus ) yang sangat menular dan menyerang semua hewan yang berkuku genap , seperti sapi, kambing, domba, gajah, rusa dan lain lain. Masa inkubasi 1-14 hr, dengan tingkat mortalitas sekitar 5%, dengan tingkat morbiditas mencapai 100 %. PMK disebabkan oleh virus RNA dari genusApthovirus dengan 7 serotipe yaitu,O,A<C ,SAT 1, SAT 2 dan SAT 3 serta Asia 1.dalam resolusi OIE no XI tahun 1990 adanya pengakuan Indonesia sebagai Negara yang bebas PMK.
Dari segi ekonomi keruigian PMK sangat signifikan,secara nasional Menurut Sudrajat (2015 ) mencapai 15 triliun, bagi peternak pun tak kalah meruginya, diperkirakan terjadi penurunan bobot badan sapi sampai 15%, turunya produksi susu sapi perah sampai 50%, meningkatnya keguguran dan infertilitas. Dengan angka morbiditas sampai 100% PMK sangat cepat persebaranya. Ada beberapa cara dan model penularan PMK,diantaranya kontak langsung, kontak tidak langsung dan melalui udara.
Dengan melihat cara penularannya tadi maka untuk mencegah penularanya adalah membatasi lalu lintas ternak, pengawasan terhadap migrasi ternak, selalu melakukan biosecurity kandang dan peralatannya dan tentunya perlunya vaksinasi.Dalam kontek yang lebih makrodalam import ternak kebijakan zone based perlu dikaji ulang.dengan berbagai strategi tadi dan kolaborasi dari berbagai pihak, pemerintah 9 kementerian pertanian dan Dinas terkait ), peternak , pedagang dan dokter hewan, medik veteriner, penyuluh, dan pihak swasta maka wabah PMK lebih cepat dikendalikan.