Produksi Beras di Klaten Surplus
Oleh : Andik Susanto,SPt
Beras merupakan makanan pokok sebagian besar penduduk Indonesia, termasuk masyarakat Klaten , sehingga keberlanjutan produksi beras merupakan suatu keharusan, agar produksi beras berkelanjutan maka perlu di kembangkan model pertanian yang berkelanjutan, demikian di ungkapkan Ir. Widiyanti, Msi kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Kabupaten Klaten dalam acara Workshop “ Budi daya Padi Berkelanjutan" di Hotel Grand Cokro pekan kemarin yang di inisiasi oleh Ricolto Indonesia. Bu wid menambahkan saat ini produksi beras di Kabupaten Klaten Surplus hampi 50 %. Dengan perhitungan data sebagai berikut : produksi beras di Klaten pada tahun 2022 sebesar 292.102 ton ( sumber DKPP Kab Klaten ) sedangkan menurut Data BPS jumlah penduduk pada tahun 2021 1.260.506 jiwa dengan konsumsi rata rata beras per pekan 1,404 Kg/per orang, artinya kebutuhan beras pertahun per orang sebesar 73 kg. Jadi kebutuhan beras masyrakat klaten 73 Kg X 1.260.506 jiwa ,atau sebesar 92.016.938 kg setara 92.016,9 ton. Jadi produksi beras surplus hampir 200.085 ton. Sedangkan Ahmad Dzuha selaku pendamping lampang dari Ricolto menyatakan bahwa dengan pertanian berklenjutan maka akan memberikan dampak positip bagi petani sebagai pelaku utama yaitu peningkatan produktivitas dan berkurangnya biaya produksi, sedangkan bagi konsumen keamanan pangan lebih terjamin dan lebih ramah lingkungan. Untuk lebih memasyarakatkan pertanian padi yang berkelanjutan Ricolto dan DKPP Klaten mengadakan Sekolah Lapang SRP di dua desa yaitu Di desa Karangtalu Kecamatan Karangdowo, dan Desa Burikan Kec Cawas. Andik Susanto, SPt selaku penyuluh pertanian Di desa Karangtalun menyatakan ada beberapa paket teknologi dalam budi daya padi berkelanjutan yang diterapkan untuk mendukung dan memasyarakatkan pertanian berklenjutan seperti pemberian MOL, pupuk organik, jajar legowo, pengairan berselang dan pemupukan berimbang