Sukses Beternak Menggunakan Fooder Jagung
Seluruh bagian jagung sebenarnya dapat digunakan sebagai pakan ternak, baik biji, tongkol, daun dan batangnya sudah umum digunakan sebagai pakan ternak atau silase.
Tidak hanya tanaman dewasa, saat ini bibit jagung yang berumur ± 7-10 pun juga mulai dikenalkan sebagai pakan ternak untuk kambing dan sapi yang disebut dengan fodder jagung.
Bibit jagung untuk ternak ini sangat baik digunakan untuk pakan alternatif ketika musim kemarau, dimana stok pakan hijauan dan air terbatas.
Pembuatan fodder ini sangat mudah dan cepat. Bahkan pembuatannya tidak memerlukan lahan luas, karena bisa dibuat bertingkat menggunakan rak sehingga dapat menghemat tempat.
Pada prinsipnya pembuatan fodder ini adalah mengecambahkan benih jagung hingga keluar daun pertama dari kotiledon kemudian dipanen seluruh bagian tanamannya termasuk akar-akarnya.
Fodder jagung bisa dimanfaatkan sebagai pakan alternatif yang dapat menekan penggunaan pakan konsentrat komersial.
Cara Pembuatan Fodder Jagung sebagai berikut :
1. Siapkan benih jagung dan bak semai yang sudah dilubangi dibagian bawahnya agar air tidak menggenang. (bak semai bisa menggunakan apa saja, dengan prinsip air tidak menggenang)
2. Benih direndam selama 12 jam kemudian ditaburkan rata diatas bak semai.
3. Jaga kelembaban benih dengan penutup kertas atau kain basah.
4. Siram secara berkala agar benih selalu lembab
5. Dalam dua hari, benih mulai berkecambah.
6. Pada umur 10 hari, akar sudah mencapai 2 cm.
7. Umur 11-14 hari bisa dilakukan pemanenan dengan menggulung bibit beserta akarnya.
8. Fodder siap diberikan ke ternak.
Selama dua minggu, pertambahan berat dari 1 kg benih bisa menghasilkan sekitar 10 kg fodder jagung. Untuk mengurangi kadar air, fodder yang baru dipanen dapat dikering anginkan dahulu sebelum diberikan ke ternak. Pada awalnya, ternak tidak begitu suka dengan fodder, namun lama-lama ternak akan suka jika dibiasakan.