NGUDOROSO PETANI TEMBAKAU KLATEN, AGAR PETANI TEMBAKAU MAKIN SEJAHTERA

( Oleh Lely Hidayati,  Bidang SP3UP)

Kabupaten Klaten merupakan salah satu daerah penghasil tembakau Rajang yang cukup besar di Propinsi jawa Tengah, hal ini dapat dilihat dari dana cukai (DBHCHT) yang dialokasi untuk Kabupaten Klaten yang signifikan dalam lima tahun terakhir.  Tanaman tembakau menjadi salah satu penyokong kehidupan bagi sebagian petani di Kabupaten Klaten.

Bidang SP3UP pada bulan Juli 2022, melaksanakan pelatihan pengelolaan tanaman tembakau terpadu berlokasi di 5 kecamatan yakni kecamatan Prambanan, Pedan, Gantiwarno, Manisrenggo, dan  Trucuk.  Menurut Kepala Bidang SP3UP, Erni Kusuma pelatihan ini bertujuan untuk meningkatan keahlian petani tembakau dalam budidaya dan penguatan jejaring pemasaran tembakau. “ Petani tembakau saat ini dihadapkan dengan cuaca dan iklim yang berubah drastis serta harga tembakau yang harus bersaing dengan peningkatan harga pupuk di tingkat petani’” ujarnya saat membuka pelatihan pengelolaan tanaman tembakau terpadu di Kecamatan Prambanan 25 Juli 2022, bertempat di rumah kelompok tani  Desa Bugisan, Prambanan.

Gambar Pelatihan pengelolaan tanaman tembakau terpadu di kecamatan Trucuk, Pedan, manisrenggo dan Prambanan.

Suhardi (52) petani tembakau desa Bugisan, mengungkapkan harapannya terkait harga tembakau yang kurang bersahabat bagi petani. “pupuk subsidi saat ini sulit didapatkan, sehingga kami beralih ke pupuk non subsidi yang harganya lebih tinggi, sedangkan harga tembaku masih ajeg (tetap). Hal ini jelas mengurangi hasil keuntungan kami sebagai petani tembakau”.

Pada pelatihan ini juga dilakukan praktek pembuatan pestisida nabati, yang dibimbing langsung oleh praktisi Lilik S dari petani milineal Klaten. “adanya praktek pembuatan pesnab, agar petani dapat membuat pupuk dari bahan-bahan sekitar sehingga dapat mengurangi ketergantungan pupuk subsidi sekaligus memangkas biaya produksi”, demikian disampaikan Lilik saat pembuatan pesnab.

Gambar Praktek pembuatan Pesnab.

Dengan pelatihan pengelolaan tanaman tembakau terpadu, diharapkan petani tembakau semakin ahli dalam budidaya tembakau dengan berbagai kendala yang ada serta adanya jaminan harga tembakau yang lebih baik bagi petani, sehingga”pelayanan prima petani sejahtera” bukan sekedar slogan.